Dalam pemenuhan kebutuhan energi akan minyak bumi dan gas, pipa banyak digunakan sebagai alat distribusi dari sumber ke sektor pengguna karena sifatnya yang efisien. Namun, dalam pengunaannya pipa dapat mengalami kegagalan struktur oleh karena pengaruh aliran air di sekitar pipa. Penelitian bertujuan untuk menganalisis model numerik karakteristik kecepatan arus dasar di sekitar pipa bawah laut akibat variasi arus dasar di zona laut transisi menggunakan skala aktual dan program Flow3D. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kecepatan arus dasar dipengaruhi oleh ukuran diameter pipa (D), kedalaman air (d) dan tinggi gelombang (H). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran diameter pipa (D) dan tinggi gelombang (H), maka kecepatan arus dasar akan semakin besar, sedangkan semakin dalam kedalaman air (d), kecepatan arus dasar akan semakin rendah.
Kata Kunci: Flow 3D, kecepatan arus dasar, pipa bawah laut, zona transisi

Submarine pipelines have been widely used to distribute oil and gas due to their high efficiency. However, the flow around the pipelines can cause structural failure to the submarine pipelines. This research aims to analyze the numerical modeling of characteristic seabed current around the submarine pipeline due to seabed current variation in transition depth using actual scale and Flow3D program. The result of this research shows that seabed current is dependent on pipe diameter (D), fluid depth (d), and wave height (H). The research shows that the bigger the pipe diameter and wave height, the velocity of seabed current will increase, meanwhile the deeper the fluid depth, the velocity of seabed current will decrease.
Keywords: Flow 3D, seabed current velocity, submarine pipelines ,transition zone