sumber : edukasi.kompasiana.com

link : mari-berteman-dengan-sampah

Panas terik matahari jam 12 siang itu tak menyurutkan minat sekitar 23 orang mahasiswa dan40an warga RW07 Tomang, guna untuk ikut belajar bagaimana memproses sampah basah agar bisa menjadi pupuk cair serta juga menghasilkan gas methan, dalam sebuah alat yang dinamai biodigester.

Dipandu oleh Asep Kusumayadi, ketua RW 07 Tomang. Para peserta Workshop Pengolahan Sampah itu dengan tekun mengikuti bagaimana sampah dapur rumah tangga berupa sisa bermacam jenis sayuran, nasi basi, tulang ikan dan lain-lainnya itu diolah di dalam sebuah unit biodigester tersebut.

Setelah sampah basah dari dapur itu dimasukkan kedalam biodigester, maka proses fermentasi dan kimiawi secara alami terjadi di dalam alat yang ukuran panjangnya 2 meter, lebar 1,2 meter dan dalam 1 meter tersebut. Hasil dari poses ini adalah keluarnya gas methan yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga untuk menggantikan gas Elpiji, serta pupuk cair yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.

Selesai menyaksikan bagaimana proses pemanfaatan limbah basah rumah tangga tersebut. Workshop ini dilanjutkan dengan proses pemilahan dan pemanfaatan sampah kering. Aneka jenis sampah yang terdapat di Bank Sampah Tomang Asri di keluarkan. Para peserta diajak dan ditunjukkan bagaimana memilah dan memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Berbagai jenis kertas bekas, dipilah menurut jenisnya, koran bekas, kertas karton, kertas duplex, dus bekas, kertas aluminium foil, plastik, gelas plastik kemasan minuman, botol plastik, kaleng aluminium bekas minuman dan sebagainya.

Setiap sampah yang bisa dimanfaatkan akan dipakai, misalnya untuk bahan kerajinan tangan, seperti tas dan benda hiasan rumah seperti lampion dan benda seni lainnya. Sementara yang lainnya di daur ulang sesuai dengan jenisnya.

Sebagai penutup Workshop ini, ditampilkan bagaimana memproses bahan styrofoam bekas menjadi bahan yang bernilai ekonomis produktif. Agus, seorang penggiat seni yang memanfaatkan styrofoam bekas ini, memperagakan bagaimana mengolah bahan ringan berwarna putih ini bisa di daur ulang dan dimanfaatkan hingga bernilai ekonomis. Proses daur ulang bahan styrofoam ini paling menarik minat pera peserta, khususnya para mahasiswa. Keringat yang membasahi tubuh mereka karena sengatan matahari siangpun tak menjadi halangan. Semuanya asyik mengikuti pelajaran yang di suguhkan Agus yang diakhir pelatihannya, memberikan kesempatan kepada para mahasiswa itu untuk berkreasi sesuai keinginan mereka masing-masing.

Workshop Pengolahan sampah ini diadakan dalam rangka Greenweek 2012. Himpunan Mahasiswa Tehnik Sipil (HIMTES) Universitas Bina Nusantara bekerja sama dengan RW07 Tomang. Work Shop pengolahan sampah yang berlangsung di Aula Komplek Lemigas Tomang yang berdampingnan dengan Proyek percontohan Biodigester dan Bank Sampah Tomang.

Jadikanlah sampah sebagai teman! Demikian dikatakan Sofwan Luthfie dari Masyarakat Peduli Lingkungan Jakarta Barat yang ikut memberikan pengarahan dalam workshop tersebut. Selama ini kita memperlakukan sampah sebagai musuh, makanya di buang sembarangan. Jangan jadikan sampai sebagai musuh, karena kalau dijadikan musuh maka dia tidak akan memberikan manfaat apa-apa bagi kita. Tapi kalau dijadikan teman, maka dia akan memberikan manfaat yang luar biasa dan tak terduga kepada kita, lanjut Sofwan.

Sebelum terjun ke lapangan, Workshop yang diadakan di dalam aula Lemigas tersebut diisi dengan Presentasi Climate Changes oleh Justitia Stephanie Walewangko dari HIMPES Universitas Bina Nusantara dan Bank Sampah oleh Asep Kusumayadi dari Bank Sampah Tomang Asri.

Work Shop Pengolahan sampah ini dihadiri oleh 23 orang mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang dipimpin oleh Justitia Stephanie Walewangko, beserta 40 warga RW07 Tomang yang terdiri dari anggota PKK, Jumantik, Dasa Wisma dan para anggota Karang Taruna RW07 Tomang.

Turut hadir dalam workshop ini Sekretaris Kelurahan Tomang Zainuddin, mewakili Lurah Tomang yang berlangan hadir. Ketua RW07 Tomang, Asep Kusumayadi, Serta Paidi dan Sofwan Luthfie, dari Masyarakat Peduli Lingkungan Jakarta Barat.

Sekretaris Lurah Tomang, Zainudin. Ikut menyampaikan sambutan yang intinya pihak kelurahan mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan oleh RW07 Tomang ini berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Apa yang dilakukan oleh RW07 Tomang ini juga sudah mendapat appresiasi dari Pemda DKI dan juga telah memenangkan lomba Lingkungan Hidup tingkat RW se Jakarta Barat maupun DKI Jakarta.